Langkah yang lebih giat harus ditempuh dalam kerja sama sains-teknologi
BEIJING, 29 April 2024 /PRNewswire/ -- Artikel berita dari China Daily:
Langkah yang lebih giat diperlukan untuk mempererat kerja sama internasional dalam bidang sains dan teknologi. Bentuk kerja sama dalam menangani isu global juga harus dijajaki lewat inovasi teknologi, sedangkan kekuatan produktif yang bermutu baru harus dirumuskan. Hal tersebut disampaikan para pejabat, pakar, dan eksekutif perusahaan, Kamis lalu, di Beijing.
Dalam sambutannya di sesi pembukaan Zhongguancun Forum 2024, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang berkata bahwa Tiongkok ingin bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menjalankan kerja sama sains-teknologi internasional yang terbuka, adil, setara, dan nondiskriminatif. Tiongkok juga ingin berkolaborasi membangun komunitas sains-teknologi global.
Tiongkok akan mengeksplorasi model baru kerja sama global yang saling menguntungkan dalam inovasi sains-teknologi. Di sisi lain, Tiongkok ingin mengatasi kendala yang menghambat ilmu pengetahuan, teknologi, SDM, dan faktor-faktor inovasi lain demi bekerja sama menciptakan ekosistem inovasi yang terbuka.
Menurut Yin Li, Sekretaris Partai Komunis Tiongkok Komite Beijing, ibu kota Tiongkok ini semakin gencar meningkatkan kapasitas inovasi, mempercepat pembangunan kawasan industri sains dan teknologi yang terkemuka di dunia. Beijing juga akan meningkatkan investasi dalam riset dasar dan membuat terobosan dalam teknologi inti di bidang-bidang utama.
Data Kementerian Sains dan Teknologi menunjukkan, investasi penelitian dan pengembangan Tiongkok telah melampaui RMB 3,3 triliun ($455,4 miliar) pada 2023, naik sebesar 8,1% secara tahunan, sedangkan, alokasi anggaran pengeluaran untuk riset dasar mencapai RMB 221,2 miliar, naik sebesar 9,3% dari anggaran tahun sebelumnya.
Kekuatan Tiongkok dalam inovasi sains dan teknologi telah mengalami lompatan besar dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Marco Aleman, Asisten Direktur Jenderal World Intellectual Property Organization, Tiongkok telah menjadi negara besar yang menghadirkan berbagai inovasi dan berkontribusi terhadap pertumbuhan dunia dan pembangunan berkelanjutan.
Menurut WIPO, Tiongkok telah menjadi pemimpin inovasi global, serta menduduki peringkat ke-12 dalam Global Innovation Index 2023. Tiongkok juga menguasai 24 dari 100 klaster sains dan teknologi unggulan di dunia pada akhir tahun lalu, dan untuk pertama kalinya berada di peringkat pertama dunia.
Quarraisha Abdool Karim, President, World Academy of Sciences, berkata, masa depan yang berkelanjutan harus terwujud lewat kemitraan, dan kerja sama menciptakan peluang bagi seluruh peserta untuk menjajaki jalur baru menuju pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Menurut Lei Jun, Pendiri dan CEO perusahaan teknologi asal Tiongkok, Xiaomi Corp., Xiaomi akan terus meningkatkan investasi litbang dan membuat terobosan dalam teknologi inti.
SOURCE China Daily
Bagikan artikel ini